Memandu sebuah pertemuan (foto: pormadi) |
Pembuatan sebuah pedoman penyusunan laporan amat penting bagi para penyuluh, terutama dalam era globalisasi sekarang ini. Adanya laporan pelaksanaan tugas selain menunjukkan akuntabilitas dan rasa tanggung jawab kinerja , juga untuk mencapai target angka kredit dan pelaksanaan tugas yang terukur, demikian kata
Pertemuanb para Penyuluh yang berlangsung, dari 24-27 Maret 2014 di Hotel Best Western Tangerang, Banten dibuka oleh Direktur Urusan Agama Katolik, Fransiskus Endang, SH,MM dan ditutup oleh Bapak Drs. Agustinus Tungga Gempa, MM, yang saat itu sebagai Pgs. Dirjen Bimas Katolik.
Pertemuan diikuti sebanyak 50 orang Penyuluh dari berbagai daerah di Indonesia dan pegawai Bimas Katolik Pusat. Pertemuan tersebut dimaksudkan untuk menyusun sebuah pedoman pembuatan laporan pelaksanaan tugas dan fungsi sebagai penyuluh agama di lingkungan Kementerian Agama RI sehingga ada kesatuan pemahaman dan pelaporan kegiatan penyuluhan.
Selain pejabat dari Bimas Katolik, Panitia Pertemuan ini menghadirkan narasumber Bapak Drs. Praptono Zamzam, MA, Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kementerian Agama yang memaparkan materi tentang Pengembangan Kompetensi Penyuluh Agama. Selain itu, hadir juga Bapak M. Fayald, MA Kepala Seksi Penyuluhan pada Direktorat Pendidikan Agama Islam, yang membawakan materi Pelaksanakanaan Penyuluhan dan praktek pembuatan pelaporan penyuluhan dalam perspektif Penyuluh Agama Islam.
Sebagai output pertemuan ini, Konsep Pedoman Pembuatan Laporan Penyuluh Agama Katolik telah dihasilkan, direncanakan akan dijadikan menjadi keputusan Direktur Jenderal Bimas Katolik untuk digunakan sebagai pedoman bagi para Penyuluh Agama Katolik.
No comments:
Post a Comment