LOGIKA REALITAS VERSUS LOGIKA IDEALIS
Pertama-tama, hidup ini dihidupi orang untuk diri sendiri, keluarga, baru kemuadian untuk umum. Inilah realitas hidup. Inilah logika kenyataan riil. Bagaimana bisa menolong orang lain kalau kita belum menolong diri sendiri. Bagaimana mungkin memberi makan orang lain sebelum kita bisa makan?
Memenuhi kebutuhan diri sendiri tidaklah bertentangan dengan ajaran iman Katolik. Yesus pernah bersabda: “Cintailah sesamamu seperti dirimu sendiri”. Itu berarti kita baru bisa mencintai orang lain setelah mencintai diri sendiri. Sabda imperatif ini bermakna, marilah kita mencintai diri sendiri dulu baru mencintai orang lain.
Ide-ide yang diajarkan ketika di bangku SD, SMP, SMU dan perguruan tinggi agar kita mengutamakan kepentingan umum di ata kepentingan pribadi adalah logika idealis. Paradigma logika idealis inilah yang membuat saya tidak memperhatikan kebutuhan diri sendiri, keluarga dan kelompokku. Paradigma ini harus diluruskan dan diubah agar hidup itu harus disesuaikan dengan logika realitas, baru kemudian logika realitas. (Pormadi)