Selamat Datang!
Wednesday, December 03, 2014
Sulit dan Mahalnya Data Valid
Itu berarti, perencanaan tanpa berbasis data tidak efektif, malahan bisa jadi pemborosan, persoalannya mengumpulkan data akurat, valid dan akuntabel membutuhkan biaya mahal.
Jika pimpinan selalu meminta data akurat, valid dan akuntabel, tetapi tidak difasilitasi, itu namanya "omdo" alias omong doang. Sudah selayaknya disediakan anggaran yang cukup, aparatur yang kompeten dan sarana memadai, agar data akurat, valid dan akuntabel dapat dihimpun, diolah dan disajikan. Semoga
Powered by Telkomsel BlackBerry®
Wednesday, October 08, 2014
Spiritualitas Juru Penerang
Sumber: http://www.hidupkatolik.com/2014/09/23/spiritualitas-juru-penerang
Spiritualitas Juru Penerang
hSpiritualitas Juru Penerang
Spiritualitas Juru Penerang
Spiritualitas Juru Penerang
Spiritualitas Juru Penerang
Thursday, June 26, 2014
Menjadi Agen Informasi
Pertemuan ini diselenggarakan oleh Pusat Informasi dan Hubungan Masyarakat sebagai leading sectornya agar pelayanan informasi lebih cepat dan akurat kepada masyarakat.
Kepala Pusat Informasi dan Hubungan Masyarakat Kemenag RI, Zubaidi, menegaskan para Penghubung Informasi adalah agen informasi baik ke dalam Kementerian, maupun dari luar . Keberadaan para penghubung informasi ini menjadikan sirkulasi informasi pelayanan publik dari Kementerian Agama tentang hal-hal yang berkaitan dengan keagamaan baik ke dalam maupun ke luar kementerian menjadi lebih cepat, akurat, kredibel.
Kapus Pinmas juga mengatakan tugas ini akan berhasil baik bila ada komunikasi dan koordinasi dengan semua pihat, baik dengan pimpinan, jajaran Kemenag di daerah dan masyarakat terkait. Untuk itu, sarana komunikasi (seperti HandPhone, Blakberry Messenger, Whatsapp) kita harus online selama 24 jam.
Para penghubung informasi ini sudah ditunjuk oleh pimpinan, dan diyakini bukan orang sembarangan, tetapi orang yang berkompeten dan kredibel.
(Pormadi, salah satu penghubung informasi)
Powered by Telkomsel BlackBerry®
Sunday, June 22, 2014
Memfoto Tugu Yogyakarta
Saturday, May 10, 2014
Siap Bertanggung jawab
Lalu R memberikan telpon ke petugas hotel untuk mengkonfrontasikan jawaban saya dengan pihak hotel. Pihak hotel melalui suara seorang pria, mengatakan bahwa mereka kemarin sudah berusaha menelpon saya, tapi HP saya katanya tidak aktif. Saya jawab HP saya aktif 24 jam.
Selidik punya selidik, si pria dari hotel menanyakan ulang nomor hp saya, ternyata mereka salah menginput nomor HP saya. Satu angka paling belakang salah, makanya tidak bisa dihubungi.
Waduuhhhh, saya panik dan sangat menyesal, atas kejadian ini, lalu saya tegaskan bahwa pihak hotel harus cari solusi untuk masalah ini. Si pria tersebut mengatakan akan coba bicara dulu dengan teman-temannya.
Saya tunggu sampai beberapa lama, tidak ada telpon lagi, hingga pukul 10.00 WIB juga tidak ada lagi kabar dari Pihak Hotel dan pak R. Dalam pikiran saya, berarti sudah ada solusi.
Namun, pada pukul 11.00 WIB, saya telpon pihak hotel, yang menjawab telpon, Lusi, pihak hotel sudah coba hubungi hotel-hotel lain, emuanya penuh. Kata Lusi lagi, Pak R dan rombongan yang didampingi pak Edo, sudah mencari hotel tempat lain.
Saya merasa semakin panik dan bersalah atas kejadian ini. Pasti di Timika panitia, yang diketuai R sangat cemas dan kwatir mencari solusi atas masalah ini.
Beberapa saat kemudian, saya telpon R, tidak diangkat-angkat. Kemudian saya sms Y, bendahara juga sekian lama sms saya tidak dibalas.
Sms saya ke pak Y: "Met siang p.Yansen! Jadinya di hotel mana? Padahal saya udah konfirmasi dan tambah 1 kamar lagi beberapa hari yg lalu."
Lalu beberapa jam, lalu dibalas:" Kami Ini campuran Pak Pormadi, di hotel Ada sepuluh kamar Dan diwisma keuskupan sisanya. Yang mengurus hotel Dan wisma adalah Toni Sama Sihombing. Aku Sama Hajar nginap di wisma keuskupan. Sorry baru bls krn Aku baru bgn tidur."
Lalu saya sms lagi, "Nanti kegiatan: rencana dimana? Apakah bisa sistem pembayaran LS? Tks" namun tidak dibalas lagi.
Juga saya kirim pesan BBM ke H salah satu anggota panitia, "Bro, pertemuan dilaksanakan dimana jadinya?" Juga tidak ada balasan.
Akhirnya, muncul berbagai pikiran terkait akibat dari kejadian ini: mulai dari dimarahi panita, pak direktur, pak Dirjen dan semua orang kantor, dan kemungkinan resiko paling pahit yang akan dikenakan kepada saya.
Sesungguhnya, pada 14 April saya melakukan booking hotel Grand Tembaga Hotel. Kemudian pada 2 Mei saya memastikan bahwa kami akan menggunakan hotel tersebut, bahkan saya menambah 1 kamar lagi, dari 37 kamar menjadi 28 kamar. Saya heran, kok bisa hotel melakukan pembatalan sepihak. Lalu, pihak hotel tidak memberi nomor marketing manager, semua harus melalui resepsionis, mungkin jika diberi pihak marketing, kejadian ini tidak terjadi.
Tapi dengan segala resiko atas kesalahan saya dan dalam doa aku ucapkan, "saya siap bertanggung jawab" dalam status BBM saya. Semoga semuanya bisa bersikap adil dan bijaksana.
Powered by Telkomsel BlackBerry®
Wednesday, April 23, 2014
Memandu Kegiatan Para Penyuluh Agama Katolik
Memandu sebuah pertemuan (foto: pormadi) |
Saturday, March 08, 2014
Doa Lingkungan Prapaskah I: Dipilih untuk Melayani
Powered by Telkomsel BlackBerry®
Monday, January 20, 2014
Istriku dapat marga, menjadi boru Naibaho
Berfoto bersama dengan keluarga marga Naibaho, setelah sah diterima menjadi anggora keluarga marga Naibaho |
Menjadi salah satu anggota keluarga dari marga Naibaho |