Selamat Datang!

Salam Blog ini berisi pengalaman atau perjalanan dimana kami terlibat atau ikut serta ketika ada acara di kantor atau acara sekitar keluarga. Hanya berbagai saja, barang kali ada manfaatnya bagi pembaca. Trimakasih GBU

Saturday, October 23, 2010

Oleh-oleh dari Batam

Powered by Telkomsel BlackBerry®

Wednesday, October 13, 2010

IMG00020.jpg

Tempat pengungsian orang-orang Vietnam tahun 80 an di Kepulauan Galang KEPRI. Sekarang ini tempa ini menjadi tempat wisata bagi para pengunjung domestik dan mancanegara.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Wednesday, June 16, 2010

INDAHNYA PANTAI BENGKULU

Di sela-sela tugas daam rangka Bengkulu Expo 2010 yang diadakan pada 5-12 Juni 2010 lalu, saya dengan teman Paskalis dan Pak Simamora menggunakan waktu senggang pergi jalan-jalan ke objek wisata yang ada di Bengkulu seperti Pantai Panjang, Benteng Marlborough (Fort marlborough) dan Kediaman Soekarno.
Panta Panjang adalah pantai yang panjang di sekitar perjalanan di pinggir pantai di yang dekat dengn kota Bengkulu. Di sepanjang pantai panjang kita, kita bisa menikmati pemandangan indah sambil menikmati air kelapa muda yang bertebaran di pinggir jaan. Kalauhendak mencari makan siang, restoran dari yang murah hingga yang mahal tidak jauh dari pantai panjang tersebut. Sebaiknya pantai itu dikunjungi pada siang hari. Menurut driver kami, pada malam hari, pantai itu sepi-gelap.
Di salah satu ujung pantai panjang tersebut, terdapat sebuah benteng Marlborough, peninggalan semasa penjajahan Inggris (masa Raffles). Di kompleks benteng yang sudah dipugar pemerintah tersebut, terdapat berbagai naskah yang menjelaskan sejarah kota Bengkulu semasa penjajahan Eropa dan Jepang, bekas mesiu, meriam, dan barak-barak militer. Yang paling seram adalah penjara bagi para tahanan.
Di Kediaman Soekarno Bengkulu
Setelah dari pantai panjang kami menuju rumah kediaman Ir. Soekarno, Presiden RI Pertama ketika almarhum diasingkan Belanda. Di dalam rumah tersebut masih ada terdapat ruang perpustakaan lengkap dengan buku-buku yang pernah ia baca, ruang tidur, sepeda ontel, dan berbagai peralatan lain yang pernah dipakai Soekarno.
Keaslian umah kediaman Soekarno masih dijaga. Pekarangan rumah di perbaiki dan dipercantik.

Monday, May 31, 2010

MERENUNG DI PANTAI ANYER

Indah, menarik dan menggoda, itulah kesan dan pesan pertama dari saya ketika tiba di pantai Anyer, di depan Hotel Marbella. Pasirnya yang bersih dan ombaknya yang indah melukiskan keindahan pantai Anyer. Kurang lebih 3 hari (28-30 Mei 2010), saya bersama rekan-rekan kerja mengikuti pembinaan rohani di Pantai Anyer, Desa Bandulu, Serang, Banten, kurang lebih 3, jam perjalanan dari Jakarta.
Dengan tempat yang indan dan menarik demikian, kami semua dibina di bidang rohani terkait iman, peran Maria dalam Gereja Katolik, makna dan martabat pekerjaan manusia dalam hidup dan kebijakan –kebijakan penting dalam kantor.
Pada pagi hari dan malam hari, saya sendiri bisa merenung tentang salah satu bagian dari materi yang diberikan narasumber yaitu: hubungan cinta dan pekerjaan dalam hidup saya. Cinta dan pekerjaan saling melengkapi. Pekerjaan yang dilakukan dengan cinta bisa memberikan hasil lebih baik dan menyenangkan semua yang terkait dengan pekerjaan itu.
Di tengah ramainya pengunjung yang kebetulan libur panjang Waisak 2554/2010, saya tersentuh dan termenung bahwa CINTA-lah yang buat kita hidup dengan lebih baik. Cintalah itu kekuatan dahsyat, yang berasal dari Allah. Cinta itu Allah sendiri. Maka cinta seyogiyanya menjiwai totalitas hidupku dalam mengabdi Tuhan dan sesama melalui pekerjaanku.

Wednesday, May 26, 2010

Ke Palembang Dapat Makan Pempek Pak Raden

Sambil melakukan tugas yang diberikan pimpinan, saya, Ibu Eka dan Bu Martha berangkat ke Palembang pada 17-20 Mei 2010 yang lalu dalam rangka Pertemuan Pembinaan Guru Agama Katolik bisa menikmati pempek Palembang sepuasnya.
Di Bandara Sultan badaruddin Palmbang, kami dijemput Pak Al. Supardi sendiri. Tak lama kemudian langsung menuju Hotel Duta tempat acara yang akan dilakanakan. Ketika sampai di tempat, langsung disediakan minuman jus sebagaimana juga bisanya di tempat lain.

Sekedar sharing, di tempat pertemuan, snack atau makan ringan jam 10 pagi dan jam 15.30 hampir pempek melulu dengan kemasan bermacam-maca, enak sehingga gak bosan-bosan makan pempek.

Di sela-sela pertemuan, ketemu dengan rekan-rekan yang kebetulan para mantan frater seperti Leo Sutrisno, Edy Purwanto dan rekan-rekan lain PNS.
Aneka pempek Palembang dengan nama-nama yang terkenal seperti Pempek Pak Raden, Candy, Vico dll.
Inilah keduakalinya saya bertugas ke Palembang. Makan Pempek Palembang sudah biasa, namun yang tidak boleh dilupakan adalah tujuan utama melakukan tugas dengan baik dan membina kerja sama tim dengan pimpinan dan rekan baik di Pusat maupun di Provinsi. AMIN

Thursday, April 29, 2010

Pejabat Kanwil Kemenag RI: Pulau Lombok Saudara Kembarnya Pulau Bali



"Pulau Lombok, dimana terdapat Pantai Senggigi yang indah, merupakan saudara kembar pulau Bali" demikian kata Bapak Drs. Lalu Suhaemi Ismy, Pejabat Nomor 1 di Kanwil Kementerian Agama RI Prov. Nusa Tenggara Barat dalam sambutannya pada pembukaan Pertemuan Konsultasi Aparatur Bimas Katolik Pusat dan Daerah.

Dalam sambutannya seraya promosi Pulau Lombok, "Bila ada kesempatan silahkan mengunjungi obyek-obyek wisata di Pulau ini" tandasnya. Pejabat nomor 1 di Kanwil Kemenag RI NTB ini memperkenalkan beberapa makanan khas dan tempat wisata di Pulau Lombok, seperti ayam taliwang, kangung, lalu daerah Narmada dimana terdapat air awet muda, kemudian kain tenun di daerah Jl. Tenun Lombok Tengah NTB.

Selama kurang lebih 5 hari para aparatur Bimas Katolik melakukan pertemuan konsultatif di kota Mataram, ada sedikit waktu disediakan melakukan kunjungan obyek wisata/budaya kepada semua peserta, dengan tujuan memperluas wawasan nusantara para karyawannya.

Menuru saya sendiri, Pantai Senggigi memang indah dan menarik, namun pemeliharaaannya masih jauh dibandingkan dengan pantai-pantai yang ada di Bali seperti Pantai Kuta.

Sunday, February 07, 2010

Seminggu Menjelang Imlek

Hari itu Minggu, 7 Februari 2010. Saya dan istri ke rumah mertua (orang tua istriku) untuk merayakan sembayangan, yang biasa dilakukan semua orang Tionghoa 7 hari sebelum imlek. Saya bisa ikutan karena istriku berasal dari etnis Tiong hoa.


Berbagai persiapan sudah dilakukan Mama (mertuaku). Hio, abu dan wadahnya, berlembar-lembar uang kertas, aneka buah-buahan, makanan kue-kuean termasuk kue keranjang (dodol Cinta), dan aneka daging sudah siap di meja sembahyang di rumah mama. Semuanya untuk keperluan sembayangan Imlek.


Selanjutnya sembahyang dimulai. Masing-masing memegang hio sejumlah tiga buah. Tiap anggota keluarga harus melakukan sembahyang, dimulai dari yang tertua hingga yang termuda. Dimulai dari mama dan saudara yang paling tua hingga ke anak dan cucu dari mama. Hio dinyalakan, lalu dihadapan meja tempat sajian itu, kita berdoa sambil memegang dan menggoyang naik turun hio bernyala itu. Setelah itu para pria membakar uang kertas (bukan uang benaran, tetapi uang-uangan dari kertas dengan nilai besar) sebagai pemberian kegembiraan kepada para leluhur.


Indahnya Perbedaan
Saya sebagai orang Batak dan beragama Katolik, yang punyai istri dari etnis Tionghoa ikut merasakan suasana imlek alias tahun baru Cina yang ke 2561 ini. Menurut istri saya, arti sembahyang ini adalah suasana gembira dan bersyukur. Melalui sembahyang , kita bersama leluhur ikut bergembira seraya mohon doa agar di tahun baru nanti didoakan supaya mendapat rejeki dan kebahagiaan keluarga.


Saya memang belum memahami budaya mereka secara mendalam, namun perbedaan budaya ini membuat saya merasakan keindahan hidup bersama dalam keberbedaan. Saya bisa hidup bersama mereka tanpa kehilangan ke-batak-an dan kekatolikan saya.



Friday, February 05, 2010

Dinas Luar Ke Balikpapan, 10-12 September 2009

Saya sebagai peserta dari Jakarta , bersama panitia yaitu Aloma Sarumaha, Heru, Bu Tatik dan para pejabat Bimas Katolik (Dirjen, Drs Stef Agus, Direktur Pendidikan Agama Katolik, Drs. Natanael Sesa, M.Si dan Direktur Urusan Agama katolik, Drs. FX. Suharno) mengikuti Pertemuan forum konsultasi tokoh masyarakat Katolik sekeuskupan Agung Samarinda diselenggarakan pada di Hotel Grand Tiga Mulia, pada tanggal 10-12 September 2009, dan dihadiri oleh peserta yang berasal dari utusan dari Keuskupan Agung Samarinda, Keuskupan Tanjung Selor, Keuskupan Banjarmasin, Keuskupan Palangkaraya, Departemen Agama RI Dirjen Bimas Katolik, Departemen Agama Pembimas Katolik Propinsi Kalimantan Timur, Departement Agama Pembimas Katolik Propinsi Kalimantan Tengah, dan Departement Agama Pembimas Katolik Propinsi Kalimantan Selatan.


Pertemuan ini terselenggarakan atas prakarsa Dirjen Bimas Katolik dengan Para Uskup Provinsi Gereja Samarinda.




Pada hari pertama, tanggal 10 September 2009, pertemuan diisi dengan kegiatan sebagai berikut: diawali dengan Pembukaan, Misa Pembukaan, Sambutan-Sambutan, Sambutan Uskup Agung Samarinda, Sambutan Gubernur Kalimantan Timur sekaligus membuka pertemuan secara resmi kemudian dilanjutkan dengan Keynote speech dari Dirjen Bimas Katolik.




Pada acara berikutnya ada masukan-Masukan Pimpinan Gereja Katolik yaitu dari Uskup Agung Samarinda, Uskup Tanjung Selor, Vicjen Keuskupan Palangkaraya, dan Vikjen Keuskupan Banjarmasin




Pada sesi berikutnya ada Panel Masukan Narasumber Daerah yaitu Gubernur Kalimantan Timur (asisten Gubernur Kaltim Drs. H. Awang Faroek Ishak) dan Dosen UNMUL/FIKIP : Drs. G. Simon Devung, M.Pd.




Selanjutnya ada Panel Informasi Lapangan (Pendidikan & Ekonomi) dari Wakil Keuskupan Banjarmasin, Wakil Keuskupan Palangkaraya, Wakil Keuskupan Agung Samarinda, dan Wakil Keuskupan Tanjung Selor




Untuk melengkapi masukan, kemudian Panel Narasumber Pusat menyampaikan mater-materi sesuai dengan bidangnya. Para tokoh dari pusat itu adalah: DR Cosmas Batubara, Mayjen TNI (Purn) Herman Musakabe, DR Yan Riberu dan Frans Meak Parera.Saya mendapatkan begitu banyak pengalaman dan pengetahuan dari para pimpinan Gereja, Pemerintahan, para pakar dan semua yang terlibat di dalamnya
.

Thursday, February 04, 2010

Di Tanah Rantau, Jangan Lupa Berdoa Nak!

Ketika aku hendak memulai merantau ke tanah Jawa, Ibuku hanya berpesan "Di tanah rantau, jangan lupa berdoa ya Nak!" Pesan itu disampaikan sekalian memberi sejumlah uang untuk menjadi ongkos dan bekal di perjalananku. Akhirnya saya bersama beberapa orang teman saya berangkat ke Malang, Jawa Timur, naik Bis dari Medan menuju Pulau Jawa.


Pesan itu selalu saya ingat. Di dalam perjalanan, saya berdoa agar selamat di perjalanan. Ketika hendak makan, sebelum tertidur, sesudah bangun, aku juga tidak lupa berdoa. Siang dan malam di perjalanan aku berdoa. Karena doa kami merasakan keselamatan di perkalanan.


Pada akhirnya, kami ada 6 orang sampai di kota Malang, dan pada akhirnya sampai di Batu, kota dingin dan sejuk. Tiga orang cewek dan tiga orang cowok. Tujuan kami adalah untuk sekolah, para pria mau menjalani pendidikan calon imam atau pastor, sementara tiga orang cewek itu bercita-cita mau menjadi suster.


Pesan supaya berdoa tersebut menjadi bekal saya dalam perjalanan. Pesan itu cuma sederhana. Namun mempunyai makna. Pesan supaya berdoa menandakan harapan dan cita-cita kita digantungkan kepada Yang Maha Tinggi/ Sang Ada yang Tertinggi. Dengan doa semua masalah hidup dijalani dalam kekuatan dan rahmat ilahi. Dengan doa, orang tua menyerahkan dan memasrahkan seluruh hidup keluarga dan anak-anaknya yang merantau.


Meskipun demikian, kami berenam tidak semuanya bisa sampai pada cita-cita menjadi Pastor atau Imam Katolik. Yang jadi Imam tinggal 1 orang. Sedangkan yang bertahan dan menjadi suster hanya 1 orang. Kata Paulus, banyak yang dipanggil, tetapi sedikit yang dipilih.


Saya sendiri hampir menjadi imam, namun karena dalam doaku, aku tidak yakin mampu menjalani panggilan hidup menjadi seorang imam, akhirnya aku menjadi umat biasa, kembali ke jalan normal/ biasa seperti umat lainnya. Namun, akhirnya saya menyadari kekuatan doa membuat kita yakin menjalani hidup, entah apapun jadinya kita pada akhirnya. Dengan doa, kita hidup lebih hidup dan penuh harapan. Apakah makna doa bagi anda?


Thursday, January 28, 2010

Kesetiaan

Kesetiaan adalah sebuah kata. Kata yang sering diucapkan orang, namun sulit sekali dilaksanakan. Hal ini tampak dari banyaknya kasus perceraian, perselingkuhan, dan broken home.


Kesetiaan adalah suatu bentuk niat atau janji dan kemampuan untuk melakukan sesuatu secara penuh tanpa ragu-ragu demi suatu nilai yang berharga bagi kebaikan hidup. Suami atau istri perlu setia bagi pasangannya agar terjadi keharmnisan dan kebahagiaan.


Meskipun banyak kesulitan namun karena niat atau janji itu timbul dari dalam hati yang tulus dan ikhlas, ia akan tetap setia pada niat atau janjinya.


Oh kesetiaan...engkau mudah diucapkan namun sulit dilakukan.

Wednesday, January 27, 2010

Dinas Luar di Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung

Pada 5-8 Agustus 2009 lalu, saya ikut tugas dinas luar dalam rangka pembinaan para prodiakon paroki se-provinsi Kepulauan Bangka Belitung tepatnya di Hotel Serrata, Pasir Padi, Pangkalpinang. Bersama ketua dan anggota, saa sebagai sekretaris dijemput di bandara oleh Bapak Suharto Yohanes, Pembimas Katolik Prop. Kepulauan Bangka Belitung.

Pertemuan pembinaan para prodiakon yang dibina oleh pastor-pastor setempat yang berasal dari keuskupan Palembang dapat berjalan dengan baik. Para prodiakon amat senang karena mendapat perhatian.

Sehabis pertemuan, kami panitia sejenak refreshing ke tempat Wisata Rohani di Belinyo, Keuskupan Tanjung Karang. Amat senang, karena bisa menyegarkan jiwa dan raga setelahselesai melaksanakan tugas dinas luar.


Baru kali ini ke ruang sidang DPR RI Komisi VIII

Hari itu Rabu, 27 Januari 2010, saya mendapat undangan untuk mendampingi Pimpinan tertinggi di kantor saya dalam rangka Rapat Dengar Pendapat dengan DPR RI Komisi VII di gedung DPR RI lantai 2.

Meskipun saya cuman operator komputer untuk presentasi pimpinan di ruang sidang, saya senang pernah memasuki ruang Sidang DPR RI Komisi VIII, yang selama ini hanya saya lihat di TV.

Bersama para pejabat di kantor, saya sebagai staf biasa menyaksikan bagaimana para pimpinan memaparkan program kerja dan anggaran 2010 dan evaluasi program kerja dan anggaran 2009. Saya bisa belajar dari cara presentasi mereka dan cara berkomunikasi mereka.

my photos


A part of my family

A part of my family