Selamat Datang!

Salam Blog ini berisi pengalaman atau perjalanan dimana kami terlibat atau ikut serta ketika ada acara di kantor atau acara sekitar keluarga. Hanya berbagai saja, barang kali ada manfaatnya bagi pembaca. Trimakasih GBU

Monday, May 08, 2006

KELOMPOK PERUSAK DAN PEMBELA INDONESIA

KELOMPOK PERUSAK DAN PEMBELA INDONESIA
Secara garis besar, warga negara Indonesia pada jaman pasca reformasi dapat dibagi menjadi tiga kategori besar. Kelompok pertama adalah kemlompok front pembela Indonesia, kelompok kedua adalah kelompok perusak Indonesia. Sedangkan kelompok ketiga adalah kelompok opprtunis Indonesia.
Front Pembela Indonesia
Kelompok front pembela Indonesia. Betapa banyak insan yang dapat disebut front pembela Indonesia. Di sini antara lain boleh disebutkan almarhum Nuscholish Madjid (Cak Nur), Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Azumardy Azra, Ulil Abshar Abda’la, Romo Franz Magnis-Suseno, Romo Benny Susetyo dan mereka-mereka yang berjuang mempertahankan Negara Kesatuan Repunlik Indonesia (NKRI), Pancasila dan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945. Mereka sungguh-sungguh menghidupkan, memajukan dan melakukan penyadaran paham keindonesiaan yang hidup dalam kebersamaan.
Front Perusak Indonesia
Kelompok kedua yaitu kelompok fron perusan Indonesia. Mereka disebut perusak karena berusaha memecah-belah NKRI, mengganti Pancasila dengan paham agama tertentu dan UUD 1945 dengan hukum agama tertentu. Mereka seringkali berpura-pura Pancasilais, namun sebenarnya mereka bersembunyi di balik Pancasila demi memperjuangkan pahamnya yang sektarian, padahal mereka tidak memahami filosofi bangsa Indonesia. Berbagai contoh usaha mereka adalah memperalat SKB Menag dan Mendagri 1969 dan revisinya (No.8/9 Tahun 2006) untuk mempersulit pembangunan tempat beribadah atau untuk menutup rumah tempat ibadah. Mereka juga mendesak pengesahan Rencana Undang-undang Antipornografi dan Pornoaksi dan Peraturan Daerah tentang Pelacuran sebagai alat untuk menindas orang lain dan yang mungkin bisa mendapatkan keuntungan pribadi.
Kelompok Opportunis Indonesia
Kelompok ketiga adalah kelompok opportunis Indonesia. Kelompok ini merupakan insan-insan yang tidak peduli nasib Indonesia. Mereka tidak peduli nasib keindonesian, paham kebangsaan, Pancasila dan UUD 1945. Yang penting bagi mereka adalah mencari kesempatan untuk memperoleh keuntungan baik secara material maupun non material seperti mencari keuntungan bagi kelompok atau partainya. Mereka inilah yang kerap melakukan korupsi waktu, uang dan suara masyarakat. Bila mereka berada dalam kesulitan dalam mencapai tujuannya, mereka akan pandai menjadi bunglon, berganti rupa sesuai dengan pakaian kelompok yang mereka masuki. Mereka adalah insan-insan koruptor, mafia peradilan dan penindas rakyat.

Kelompok yang menjadi masalah bagi masa depan Indonesia adalah kelompok front perusak Indonesia dan kelompok opportunis Indonesia. Jika mereka tidak diberi pencerahan ditertibkan secara hukum maka bisa jadi Indonesia tidak akan maju dan selalu “dijajah” bangsa asing serta Indonesia akan hancur dan mati pelan-pelan.

Untuk menyelamatkan Indonesia, maka yang perlu jadi bahan permenungan bersama adalah mencari kebijaksanaan sejati tentang bagaimana Indonesia yang mejemuk (multikultural) bisa hidup bersama dalam damai sambil mengejar kesejahteraan bersama. Kebijaksanaan sejati itu adalah memahami dan membela nilai-nilai universal eksistensi kemanusiaan antara saya dengan orang lain. “Aku” dan “engkau” harus menjadi “kita” hidup bersama dalam NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

Pormadi Simbolon, anggota front pembela Indonesia

No comments:

my photos


A part of my family

A part of my family